Bismillahirrahmanirrahim
Hati manusia tak dapat dipahami seperti bom jangka. Yang mana harus kita potong. Kalau tersilap melayang lah jawabnyer beriban nyawa. Samalah seperti hati. Bila kita salah agak akan perasaan seseorang. Berkemungkinan akan membawa kepada persengketaan yang teruk atau lebih teruk lagi bermusuhan sesama sendiri. Bak kata diri aku sendiri 'Tidak bermusuh namun tidak juga terlalu akrab'. Macam sekarang hati aku rasa sangat pedih. Macam ditusuk duri ros berjuta. Sekali ditusuk parutnya lambat nak sembuh. Aku tak dapat nak menyatakan betapa aku terlalu mengingati setiap kenangan aku dengan dirinya.
Kalau waktu dulu-dulu selalu kami dinding ke dinding tapi sekarang itu semua khayalan semata-mata. Semuanya kabus dan kabur. Bila jenguk ke dindingnya mesti ada si rupawan itu. Mungkin itu pilihan hati dia. Pendam dan melihat. Aku terus melihat dan melihat. Semakin aku berdiam diri semakin aku melihat semakin itulah hati aku merasakan sesuatu. Menahan segala perasaan yang tidak wajar ada untuk aku walaupon perasaan itu akan ada pada setiap diri manusia yang mengalami situasi yang sama dengan aku.
Persoalan dalam hati aku.
Sampai bila aku mampu bertahan dengan melihat dan terus melihat.
Alangkah indahnya jika aku sepohon pokok yang rendang kerana biarpun beribu tahun teguh berdiri namun harus ada perasaan ini sejak ditanam pada awal-awal lagi..perasaan 'Satu hari nanti aku pasti akan ditebang oleh manusia yang selama ini menumpang dibawah keredupan aku'.
-Syakila Hisam
Comments
Post a Comment
Drop me your opinions